Dalam menentukan kesesuaian jenis obat dalam terapi penyakit yang dibutuhkan maka harus tetap mengacu pada pedoman pengobatan yang sering digunakan oleh dokter di puskesmas dengan cara membuat daftar obat yang digunakan dalam terapi, serta membuat daftar obat yang tersedia di puskesmas (Satibi, 2014).
Program Prioritas Tahun 2021 disusun dengan fokus untuk meningkatkan akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Pada aspek akses, akar masalah yang perlu mendapat intervensi adalah optimalisasi pengelolaan siklus manajemen logistik/rantai suplai obat dan vaksin; Pada aspek kemandirian, optimalisasi produksi dalam negeri untuk alat kesehatan dan bahan baku farmasi
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara. SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Sebanyak enam puskesmas dan lima Aparatur Sipil Negara (ASN) mendapat anugerah innovator dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Senin (11/12/2023). Penghargaan itu antara lain diserahkan Sekda Aceh Utara Dr A Murtala mewakili Pj Bupati Aceh Utara dalam seremoni yang berlangsung di
Keberadaan Apoteker di Puskesmas Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien dan Turunkan Biaya Berobat 8 November 2020. Dr. Shah memberikan perspektif unik tentang inovasi dalam perawatan kesehatan hari ini. Apoteker seharusnya bisa lebih berperan di era revolusi industri 4.0 dan ikut bersama tim kesehatan lainnya dalam satu aplikasi digital.
Apoteker di puskesmas bisa memberikan layanan home pharmacy care (kunjungan rumah) untuk peningkatan kepatuhan dan pemantauan terapi obat. Namun demikian, layanan ini belum optimal karena berbagai kendala, seperti workload apoteker di puskesmas dan belum semua puskesmas di . 7 Indonesia merekrut apoteker sebagai penanggung jawab pengelolaan
Apoteker perlu merumuskan strategi dan inovasi dalam menghadapi pandemi ini untuk memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak, pelayanan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kesesuaian antara ketersediaan dan kebutuhan obat pada Puskesmas dengan pengelolaan yang dilakukan oleh apoteker lebih baik dari pada yang dikelola oleh selain apoteker, yaitu mencapai 90% untuk ketersediaan obat yang dikelola oleh apoteker dan 70% untuk yang dikelola oleh selain apoteker.
Kegiatan Optimalisasi Peran Apoteker sebagai Agent of Change GeMa CerMat ini diselenggarakan selama 3 hari secara intensif pada tanggal 7-9 Oktober 2019, dihadiri oleh 124 peserta, yang terdiri atas 100 orang Apoteker Agent of Change GeMa CerMat, perwakilan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia DI Yogyakarta dan peserta pusat.
menerapkan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, yang merupakan tolak ukur dn pedoman penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Puskesmas oleh tenaga kefarmasian (Kemenkes RI, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja apoteker di Puskesmas Kota Banjarmasin dalam melakukan pelayanan farmasi klinik. 6DF03dX.
  • gg0q101swg.pages.dev/791
  • gg0q101swg.pages.dev/257
  • gg0q101swg.pages.dev/195
  • gg0q101swg.pages.dev/948
  • gg0q101swg.pages.dev/997
  • gg0q101swg.pages.dev/822
  • gg0q101swg.pages.dev/795
  • gg0q101swg.pages.dev/833
  • gg0q101swg.pages.dev/806
  • gg0q101swg.pages.dev/27
  • gg0q101swg.pages.dev/861
  • gg0q101swg.pages.dev/269
  • gg0q101swg.pages.dev/925
  • gg0q101swg.pages.dev/775
  • gg0q101swg.pages.dev/893
  • inovasi apoteker di puskesmas